DAFTAR ISI
DAFTAR ISI............................................................................................
1
KATA PENGANTAR.............................................................................
2
BAB I Pendahuluan.................................................................................
3
A.
Latar Belakang................................................................................
3
B.
Rumusan Masalah...........................................................................
3
C.
Tujuan.............................................................................................
3
BAB II Isi................................................................................................
4
A.
Pengertian.......................................................................................
4
B.
QS. Al Isra ayat 32.........................................................................
5
C.
QS. An Nur ayat 2..........................................................................
6
D.
Perilaku orang yang menghindari pergaulan bebas dan perbuatan keji.................................................................................................
7
E.
Penyebab Pergaulan Bebas............................................................ 7
F.
Dampak Pergaulan
Bebas.............................................................. 8
BAB III Penutup.....................................................................................
9
A.
Kesimpulan....................................................................................
9
KATA PENGANTAR
Segala
puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan
baik dan benar, serta tepat pada waktunya. Dalam makalah ini kami akan membahas
mengenai “Pergaulan Bebas“. Makalah ini telah dibuat dengan
berbagai observasi dan beberapa bantuan dari berbagai pihak untuk membantu
menyelesaikan tantangan dan hambatan selama mengerjakan makalah ini.
Oleh
karena itu, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua
pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.Kami menyadari bahwa
masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini. Oleh karena itu,kami
mengundang pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang dapat membangun
kami. Untuk penyempurnaan makalah selanjutnya. Kami hanya dapat berharap semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi kita
semua.
Semarang,
23 Oktober 2015
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagai
makhluk sosial, manusia tak bisa lepas dari yang namanya masyarakat. Begitu pula dengan
remaja, ia memerlukan interaksi dengan orang lain untuk mencapai kedewasaannya.
Yang perlu dicermati adalah bagaimana seorang remaja itu bergaul, dengan siapa,
dan apa saja dampak pergaulannya itu bagi dirinya, orang lain, dan
lingkungannya. Untuk itu kita lihat terlebih dahulu pengertian pergaulan.
Pergaulan berasal dari kata gaul. Pergaulan itu sendiri maksudnya kehidupan
sehari-hari dalam persahabatan ataupun masyarakat. Namun tidak demikian dikalangan
kebanyakan remaja saat ini. Gaul menurut dimensi remaja-remaja yang katanya
modern itu adalah ikut dalam trend, mode, dan hal lain yang behubungan dengan
keglamoran hidup. Harus masuk kedalam geng-geng, sering nongkrong dan
berpergian diberbagai tempat seperti mall, tempat wisata, game center dan
lain-lain. Yang mana pada akhirnya, gaul dimensi remaja akan menimbulkan budaya
konsumtif.Yang patut disayangkan pula dari “gaul” kebanyakan remaja saat ini
adalah standar nilainya diambil dari tradisi budaya ataupun cara hidup
masyarakat nonmuslim. Contoh, baju yang dipakai itu modelnya harus sesuai
dengan mode-mode yang berkembang di dunia internasional saat ini. Dan bisa kita
lihat pakaian-pakaian tersebut jarang sekali ada yang cocok dengan kriteria pakaian
yang pantas secara islam.
Solidaritas
dan kesetiakawanan sering dijadikan landasan untuk terjun kedunia hura-hura.
Dengan “setia kawan” itu pula kebanyakan remaja mulai merokok, minum minuman
keras, mengonsumsi narkoba, dan bahkan sex bebas. Kalau tidak ikut
kegiatan-kegiatan geng ataupun teman nongkrong bisa dianggap tidak “setia
kawan”. Paradigma seperti itulah yang menggerayangi pikiran sebagian remaja
masa kini. Sebenarnya dengan tindakan itu mereka telah merusak kemurnian makna
dari solidaritas dan kesetiakawanan itu sndiri.
Jika
ditinjau lebih dalam “gaul” tidak akan menimbulkan banyak dampak negatif jika
standar nilai yang dipakai untuk mendefinisikan gaul itu, standar nilai yang
sesuai dengan syariat islam dan juga budaya timur yang penuh dengan tata karma
dan kesopanan. Hanya saja, merubah sesuatu yang sudah mendarah daging
disebagian remaja saat ini tidaklah mudah. Semua itu memerlukan sinergi dari
semua pihak, baik orang tua, keluarga, pemuka masyarakat, pemerintah, dan yang
tak kalah pentingnya adalah peran kita sendiri sebagai remaja yang akan
menjalani kehidupan dalam bingkai kata “gaul” itu sendiri.
B. Rumusan
Masalah
a. Apa
pengertian pergaulan bebas?
b. Bagaimana
penjelasan tentang QS. Al Isra ayat 32?
c. Bagaimana
penjelasan tentang QS. An Nur ayat 2?
d. Apasaja adab
pergaulan dalam islam?
e. Apa saja
perilaku orang yang menghindari pergaulan bebas?
C. Tujuan
a. Mengetahui
pengertian pergaulan bebas
b. mengetahui
penjelasan tentang QS. Al Isra ayat 32
c. mengetahui
penjelasan tentang QS. An Nur ayat 2
d. mengetahui
adab pergaulan bebas dalam islam
e. Mengetahui
perilaku orang yang menghindari pergaulan bebas
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Pergaulan
Bebas adalah salah bentuk perilaku menyimpang yang melewati batas dari
kewajiban, tuntutan, aturan, syarat, dan perasaan malu.atau pergaulan bebas
dapat diartikan sebagai perilaku menyimpang yang melanggar norma agama maupun
norma kesusilaan. Pengertian Pergaulan Bebas diambil karna arti dari Pergaulandan bebas. Pengertian
pergaulan adalah merupakan proses interaksi antara individu atau individu
dengan kelompok. Sedangkan bebas adalah terlepas dari kewajiban,
aturan, tuntutan, norma agama dan norma kesusilaan. Pergaulan berpengaruh
terhadap pembentukan kepribadian seorang individu baik pergaulan positif atau
negatif.
Pergaulan positif
berupa kerja sama antara individu atau kelompok yang bermanfaat. Sedangkan
pergaulan negatif mengarah pada pergaulan bebas yang harus dihindari oleh
setiap masyarakat khususnya bagi remaja yang masih labil atau masih mencari
jati dirinya dan di usia remaja lebih mudah terpengaruh serta belum dapat
mengetahui baik atau tidaknya perbuatan tersebut.
Pergaulan Bebas
Menurut Agama - Pengertian pergaulan bebas menurut agama adalah proses
bergaul dengan orang lain terlepas dari ikatan yang mengatur pergaulan.
Pergaulan bebas tertuang dalam Surat An-Nur ayat 30-31 bahwa hendaknya
kita menjaga pandangan mata dalam bergaul.
B. QS. Al
Isra ayat 32
وَلَا تَقْرَبُوا
الزِّنَا إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيلًا
“Dan janganlah kalian mendekati
zina; Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji.dan suatu jalan
yang buruk.” (Al-Israa’: 32)
a.
Terjemah Kosa Kata/Kalimat(mufradat)
Lafal
|
Arti
|
وَلَا
|
Dan
janganlah
|
تَقْرَبُوا
|
Kamu
Mendekati
|
الزِّنَا إِنَّهُ
|
Zina
|
إِنَّه
|
Karena
Sesungguhnya Zina itu
|
كَانَ فَاحِشَةً
|
Adalah
Perbuata Keji
|
وَسَاءَ
|
Dan
Seburuk-Buruknya
|
سَبِيلًا
|
Jalan
|
b.
Penjelasan Makna
Ayat
وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنَا
Dan janganlah kalian mendekati zina.
Al-Imam Ibnu Katsir rahimahullah berkata tentang ayat ini: “Allah subhanahu wata’ala berfirman dalam rangka melarang hamba-hamba-Nya dari perbuatan zina dan larangan mendekatinya, yaitu larangan mendekati sebab-sebab dan pendorong-pendorongnya.” (Lihat Tafsir Ibnu Katsir, 5/55)
Asy-Syaikh As-Sa’di rahimahullah menjelaskan tentang ayat ini di dalam tafsirnya, “Larangan mendekati zina lebih mengena ketimbang larangan melakukan perbuatan zina, karena larangan mendekati zina mencakup larangan terhadap semua perkara yang dapat mengantarkan kepada perbuatan tersebut.Barangsiapa yang mendekati daerah larangan, ia dikhawatirkan akan terjerumus kepadanya, terlebih lagi dalam masalah zina yang kebanyakan hawa nafsu sangat kuat dorongannya untuk melakukan zina.” (Lihat Taisir Al-Karim Ar-Rahman, hal.457)
إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً
Sesungguhnya zina itu adalah suatu
perbuatan keji.
Al-Imam Ibnu Katsir rahimahullah berkata, “Maksudnya adalah dosa yang sangat besar.” (Lihat Tafsir Ibnu Katsir, 5/55)
Asy-Syaikh As-Sa’di berkata, “Allah subhanahu wata’ala menyifati perbuatan ini dan mencelanya karena ia (كَانَ فَاحِشَةً) adalah perbuatan keji.
Maksudnya adalah dosa yang sangat keji ditinjau dari kacamata syariat, akal sehat, dan fitrah manusia yang masih suci.Hal ini dikarenakan (perbuatan zina) mengandung unsur melampaui batas terhadap hak Allah dan melampaui batas terhadap kehormatan wanita, keluarganya dan suaminya.Dan juga pada perbuatan zina mengandung kerusakan moral, tidak jelasnya nasab (keturunan), dan kerusakan-kerusakan yang lainnya yang ditimbulkan oleh perbuatan tersebut.” (Lihat Taisir Al-Karim Ar-Rahman, hal.457)
وَسَاءَ سَبِيلًا
Dan (perbuatan zina itu adalah) suatu jalan yang buruk.
Al-Imam Ath-Thabari rahimahullah mengatakan, “Dan zina merupakan sejelek-jelek jalan, karena ia adalah jalannya orang-orang yang suka bermaksiat kepada Allah subhanahu wata’ala, dan melanggar perintah-Nya.Maka jadilah ia sejelek-jelek jalan yang menyeret pelakunya kedalam neraka Jahannam.” (Tafsir Ath-Thabari, 17/438)
Asy-Syaikh As-Sa’di rahimahullah menafsirkan lafazh ayat (yang artinya) “suatu jalan yang buruk” dengan perkataannya, “Yaitu jalannya orang-orang yang berani menempuh dosa besar ini.” (Lihat Taisir Al-Karim Ar-Rahman, hal. 457)
Al-Imam Ibnul Qoyyim rahimahullah menyatakan bahwa Allah subhanahu wata’ala mengabarkan tentang akibat perbuatan tersebut.Bahwasannya perbuatan tersebut adalah sejelek-jelek jalan.Karena yang demikian itu dapat mengantarkan kepada kebinasaan, kehinaan, dan kerendahan di dunia serta mengantarkan kepada adzab dan kehinaan di akhirat. (Lihat Al-Jawab Al- Kafi, hal. 206)
c.
Hal-Hal Yang
Mengantarkan Kepada Perbuatan Zina:
1.Memandang wanita yang tidak halal baginya
2.Menyentuh wanita yang bukan mahramnya
3.Berkhalwat (berduaan) di tempat sepi
4.Berpacaran
2.Menyentuh wanita yang bukan mahramnya
3.Berkhalwat (berduaan) di tempat sepi
4.Berpacaran
C. QS. An Nur ayat 2
الزَّانِيَةُ وَ الزَّاني فَاجْلِدُوا كُلَّ
واحِدٍ مِنْهُما مِائَةَ جَلْدَةٍ وَلا تَأْخُذْكُمْ بِهِما رَأْفَةٌ في دين
اللهِ إِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللهِ وَ
الْيَوْمِ الْآخِرِ وَ لْيَشْهَدْ عَذابَهُما طائِفَةٌ مِنَ الْمُؤْمِنينَ
Perempuan yang berzina dengan laki-laki yang berzina, hendaklah kamu
dera tiap-tiap satu dari keduanya itu dengan seratus kali deraan.Dan janganlah
kamu dipengaruhi oleh perasaan kasihan kepada keduanya di dalam menjalankan
(ketentuan) agama Allah yaitu jika kamu sebenarnya beriman kepada Allah dan
hari akhirat.Dan hendaklah hukuman keduanya itu disaksikan oleh sekumpulan
orang-orang yang beriman.
a.
Terjemah Kosa Kata/Kalimat(mufradat)
Arti
|
Lafal
|
Arti
|
Lafal
|
|||||||
Dalam
|
فِى
|
Perempuan yang berzina
|
ٱلزَّانِيَةُ
|
|||||||
Agama
|
دِينِ
|
dan laki-laki yang berzina
|
وَٱلزَّانِى
|
|||||||
|
ٱلْمُؤْمِنِينَ
|
|
|
|||||||
Jika
|
إِن
|
Tiap-tiap
|
كُلَّ
|
|||||||
kamu adalah
|
كُنتُمْ
|
satu/seorang
|
وَٰحِدٍ
|
|||||||
kamu beriman
|
تُؤْمِنُونَ
|
Dari keduanya
|
مِّنْهُمَا
|
|||||||
Kepada Allah
|
بِٱللَّهِ
|
Seratus
|
مِا۟ئَةَ
|
|||||||
Dan hari
|
وَٱلْيَوْمِ
|
Deraan
|
جَلْدَةٍ
|
|||||||
Akhirat
|
ٱلْءَاخِرِ
|
Dan janganlah
|
وَلَا
|
|||||||
dan hendaklah menyaksikan
|
وَلْيَشْهَدْ
|
mengambil/menjadikan kamu
|
تَأْخُذْكُم
|
|||||||
siksaan/hukuman keduanya
|
عَذَابَهُمَا
|
Kepada keduannya
|
بِهِمَا
|
|||||||
golongan
|
طَآئِفَةٌ
|
Belas kasihan
|
رَأْفَةٌ
|
b.
Isi
kandungan QS An-Nur (24) ayat 2 adalah :
a. Perintah
Allah SWT untuk mendera pezina perempuan dan pezina laki-laki
masing-masing seratus
kali.
b. Orang
yang beriman dilarang berbelas kasihan kepada keduanya untuk melaksanakan
hukum Allah SWT.
c. Pelaksanaan
hukuman tersebut disaksikan oleh sebagian orang-orang yang beriman.
D. Perilaku
Orang Yang menghindari
Pergaulan Bebas dan Perbuatan Keji
1. Memandang aurat wanita termasuk wajahnya
Memandang adalah pintu utama ke hati. Jika yang memandang adalah sesuatu yang buruk maka
hatipun akanmenjadi buruk.Allah mewajibkan
mu`minin dan mu`inat untuk menundukkan pandangannya terhadap lawan jenis karena
itu merupakan sarana yang mengantarkan kepada zina.
2. Pendengaran
Telingan
juga dijadikan jaan untuk mendekatkan zina.
3. Ikhtilat (perbauran atau pergaulan bebas laki-laki dan
wanita)
E. Penyebab
Pergaulan Bebas
1.
Faktor
Orang Tua
Para orang tua perlu menyadari bahwa jaman telah berubah.System komunikasi, pengaruh media masa, kebebasan pergaulan dan modernisasi di berbagai bidang dengan cepat memepengaruhi anak-anak kita.Budaya hidup kaum muda masa kini, berbeda dengan jamanpara orang tua masih remaja dulu. Pengaruh pergaulan yang datang dari orang tuadalam era ini, dapat kita sebutkan antara lain:
Para orang tua perlu menyadari bahwa jaman telah berubah.System komunikasi, pengaruh media masa, kebebasan pergaulan dan modernisasi di berbagai bidang dengan cepat memepengaruhi anak-anak kita.Budaya hidup kaum muda masa kini, berbeda dengan jamanpara orang tua masih remaja dulu. Pengaruh pergaulan yang datang dari orang tuadalam era ini, dapat kita sebutkan antara lain:
2.
Faktor
agama dan iman.
Agama dan keimanan merupakan landasan hidup seorang individu. Tanpa agama hidup mereka akan kacau, karena mereka tidak mempunyai pandangan hidup. Agama dan keimanan juga dapat membentuk kepribadian individu. Dengan agama individu dapat membedakan mana yang baik dan mana yang tidak. Tetapi pada remaja yang ikut kedalam pergaulan bebas ini biasanya tidak mengetahui mana yang baik dan mana yang tidak.
Agama dan keimanan merupakan landasan hidup seorang individu. Tanpa agama hidup mereka akan kacau, karena mereka tidak mempunyai pandangan hidup. Agama dan keimanan juga dapat membentuk kepribadian individu. Dengan agama individu dapat membedakan mana yang baik dan mana yang tidak. Tetapi pada remaja yang ikut kedalam pergaulan bebas ini biasanya tidak mengetahui mana yang baik dan mana yang tidak.
3.
Perubahan
Zaman
Seiring dengan perkembangan zaman, kebudayaan pun ikut berkembang atau yang lebih sering dikenal dengan globalisasi. Remaja biasanya lebih tertarik untuk meniru kebudayaan barat yang berbeda dengan kebudayaan kita, sehingga memicu mereka untuk bergaul seperti orang barat yang lebih bebas.
Seiring dengan perkembangan zaman, kebudayaan pun ikut berkembang atau yang lebih sering dikenal dengan globalisasi. Remaja biasanya lebih tertarik untuk meniru kebudayaan barat yang berbeda dengan kebudayaan kita, sehingga memicu mereka untuk bergaul seperti orang barat yang lebih bebas.
F.
Dampak
Pergaulan Bebas
1.
Terserang Penyakit HIV /
AIDS
Itu dikarenakan
melakukan hubungan gonta ganti pasangan yang tidak menggunakan alat pengaman (kondom),
sebagai akibat rasa ingin tahu atau mungkin masalah ekonomi.
2.
Hamil di Luar Nikah
Dikarenakan kurang
pengetahuan masalah seksologi para remaja melakukan tanpa memikirkan resiko
yang terjadi hanya untuk mencari tahu bagaimana rasanya berhubungan badan yang
di akibatkan menonton film biru.
3.
Ketergantungan Obat
Indonesia sekarang
semakin buruk, karena banyak kasus obat obatan terlarang yang menjadikan berita
di televisi. Bila kita sudah terkontaminasi dengan obat, bila tidak membeli
akan sakit dan itu menguras uang akibatnya bila tidak punya uang, kita akan
mencuri atau melakukan tindakan kriminal untuk mendapatkan obat tersebut. Dan
akibat paling buruk adalah overdosis, atau kelebihan kita menggunakan obat
sehingga membuat kita meninggal.
4.
Aborsi
Diakibatkan sering
melakukan hubungan badan akan berakibat kita hamil di luar nikah. Bila itu
terjadi pasti akan membuat remaja bingung, karena belum waktunya untuk menikah
dan jeleknya kejadian itu tidak diketahui oleh orang tua, sehingga jalan
terbaik adalah melakukan aborsi untuk menutupi mata pada orang tua dan
masyarakat. Dan resiko yang paling parah bila aborsi dilakukan tidak sesuai
dengan prosedur berakibat kematian
5.
Tawuran Remaja
Mungkin kita tiap hari
melihat di televisi tentang berita tawuran antar pelajar yang meresahkan
masyarakat. Sampai diadakan sweeping oleh pihak kepolisian kepada pelajar.
Semua itu akibat pergaulan bebas yang membuat emosi tinggi dan berakibat pada
tawuran.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pergaulan Bebas Menurut Agama
- Pengertian pergaulan bebas menurut agama adalah proses bergaul dengan
orang lain terlepas dari ikatan yang mengatur pergaulan. Pergaulan bebas
tertuang dalam Surat An-Nur ayat 30-31 bahwa hendaknya kita menjaga pandangan
mata dalam bergaul.
Perilaku Orang Yang menghindari Pergaulan Bebas dan Perbuatan
Keji
1.
Memandang aurat wanita termasuk wajahnya
Memandang adalah pintu utama ke hati. Jika yang memandang adalah sesuatu yang buruk maka
hatipun akan menjadi buruk. Allah mewajibkan
mu`minin dan mu`inat untuk menundukkan pandangannya terhadap lawan jenis karena
itu merupakan sarana yang mengantarkan kepada zina.
2.
Pendengaran
Telingan
juga dijadikan jaan untuk mendekatkan zina.
3.
Ikhtilat (perbauran atau pergaulan bebas laki-laki
dan wanita)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar